Senin, 25 Mei 2015

اللف والنشر



I.        PENDAHULUAN
Ilmu Balaghah mengkaji bagaimana menggunakan bahasa secara efektif, sehingga pembicaraan mutakkalim dipahami oleh mukhottob, tidak menimbulkan salah paham, tidak menyinggung perasaan, melainkan terasa santun, menarik dan indah. Penggunaan kalimat yang efektif disertai dengan gaya bahasa (uslub) yang sesuai akan menjadikan komunikasi keduanya lancar. Agar pembicaraan bermakna dan dapat dipahami keduanya maka diperlukan kesesuaian makna.
Salah satu bidang kajian balaghah adalah ilmu badi’. Dalam kajian ilmu badi’ dibahas tentang kesesuaian makna (المحاسنات المعنوية). Salah satu tema yang merupakan bahasan المحاسنات المعنوية adalah الّلف و النّشر . Pada kesempatan ini pemakalah akan mengulas tentang pengertian dan pembagiannya.
II.     RUMUSAN MASALAH
A.    Apa yang dimaksud dengan الّلف و النّشر ?
B.     Bagaimanakah Pembagian الّلف و النّشر ?
III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Secara bahasa الّلف  artinya melipat”, sedangkan النّشر artinya“ menyebarkan atau membentangkan. Maksudnya adalah melipat (menghimpun) dua hal atau lebih, lalu disusul (di bentangkan) oleh keterangan masing-masing secara berurutan. [1]
Menurut istilah laf dan nasyr adalah:
أن يذكر متعددة ثمّ يذكر ما لكل من افراده شائعا من غير تعيين اعتماداعلى تصريف
 السامع فى تمييز ما لكل واحد منها ورده إلى ما هوله.
Al laf wa Nasyru adalah menyebutkan beberapa makna kemudian menentukan makna untuk masing-masing satuanya secara umum dengan tanpa menentukan, karena bersandar kepada upaya pendengar dalam membedakan makna untuk masing-masing dari padanya dan mengembalikan untuk yang semestinya.”[2]

Sedangkan Dr. Abdul Aziz Athiq dalam kitab Ilmu Badi’:
وهو ذكر متعدد على التفصيل أو الإجمال,ثم يذكر واحد من غير تعيين, ثقة بأن
السامع يرده إليه لعمله.

B.     Pembagian الّلف و النّشر
1.      Laf-nasyar Mufasshol
Laf wa nasyar yang penjelasan maknanya terperinci.
Contoh:
رأيت شخصين ضاحكا و عابسة فتأنيث عابسة دل على انّ الشحص
 العابس هى المرأة و الضاحك هو الرجل.
Dibagi menjadi 2 macam, yaitu
a.       Murottab
Lafadz yang berbilang itu di sebutkan menurut tertib kandungannya.
Contoh:
ومن رحمته جعل لكم الّليل والنّهار لتسكنوا فيه ولتبتغوا من فضله (القصص:73)
Pada ayat diatas terdapat ungkapan الّيل والنّهار, kemudian Allah menjelaskan keterangan masing-masing dari keduanya secara berurutan, yaitu keterangan pertama لتسكنوافيه  yang merujuk pada الّيل, lalu keterangan kedua لتبتغوا من فضله  yang merujuk kepada النّهار.[3]

b.      Ghoiru Murottab
Lafadz yang berbilang itu disebutkan tidak tidak menurut tertib urutanya.
Contoh: al isra’ 12

Pada ayat diatas terdapat penyebutan dua ungkapan yang berbeda, yaitu ungkapan أية الّيل وأية النّهار setelah itu di ungkapkan penjelasan untuk kedua ungkapan tersebut.

2.      Laf-nasyar Mujmal
Laf nasyar yang penjelasan maknanya secara keseluruhan atau global.
Contoh:
Al baqarah: 111

IV.             PENUTUP
Laf wa nasyr adalah menghimpun dua makna kemudian disusul keterangan dari kedua hal yang dihimpun tersebut secara umum tanpa ditentukan, sebab beranggapan bahwa pendengar akan mengerti maksudnya dengan tujuan untuk memperindah pengungkapan makna. Laf wa nasyr dibagi menjadi dua macam yaitu berupa lafadz yang mufassal(terperinci) dan mujmal (global). Adapun laf nasyar yang berupa lafadz yang mufassal terbagi lagi menjadi dua macam yaitu murottab dan ghairu murottab.
Demikian makalah yang kami buat. Kami sadar banyak terdapat kekurangan baik dari penulisan maupun redaksi dalam pembuatan makalah. Untuk itu, kritik dan saran yang konstuktif dari pembaca sangat kami harapkan.sebagai perbaikan pada makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin


[1] Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Jawahirul Balaghah, (Beirut: Maktabah al-Ashriyyah,tth), hlm.308
[2] Mamat Zaenudin, dkk, Pengantar Ilmu Balaghah, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), hlm. 187
[3] Dadang hidayat, البلاغة البديع والشواهد من كلام البديع , (Tangerang: PT. Karya Toha Putra dan Bina Masyarakat Qurani Jakarta: 2002), hlm. 158

Tidak ada komentar:

Posting Komentar