TRANSFER BELAJAR
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dra. Ani Hidayati, M.Pd
\
Disusun oleh:
Neliyatul Innayah (113211065)
Nur Afifah (113211066)
Nur Lailatul Ghoniyah (113211067)
Nur Muttoharoh (113211068)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
I.
PENDAHULUAN
Didalam kehidupan, sekolah dan masyarakat
tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling berkesinambungan. Yang mana
masyarakat membutuhkan sekolah untuk membangun sumber daya manusia agar
terbebas dari kebodohan. Sebaliknya sekolah membutuhkan masyarakat sebagai jembatan perwujudan hasil belajar
dalam bentuk kognitif,afektif, dan psikomotor.
Seperti hasil pembelajaran peserta didik yang diterima
dari bangku sekolah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dapat dilihat
dari kemampuan anak didik dalam menggunakannya dengan tepat. Kemampuan anak
didik menggunakan hasil belajar tertentu ke dalam situasi belajar yang lain
tidak bisa dipisahkan dari transfer belajar. Sebagaimana akan dipaparkan dalam
makalah kami.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian transfer belajar?
2. Apa sajakah macamnya teori transfer
belajar?
3. Apa sajakah macam-macam transfer belajar?
4. Bagaimana
strategi untuk meningkatkan
Transfer dalam belajar?
5. Apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya transfer belajar?
III.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
transfer belajar
Transfer
belajar adalah sebuah frase yang terdiri dari kata, transfer dan belajar.
Transfer itu sendiri berasal dari bahasa inggris yang berarti pergantian, serah
terima, atau pemindahan. Belajar sebagaimana telah diketahui serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Para
pakar psikologi, mendefinisikan pengertian transfer seperti berikut:
a. Slameto merumuskan bahwa transfer adalah
pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap
proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian.
b. Herbert Sorenson dalam bukunya
Psychology in Education menyatakan bahwa transfer adalah the process by
which something learned in one situation is used in another.
c. W.S. Winkel dalam bukunya “Psikologi
Pengajaran” transfer belajar adalah pemindahan atau pengalihan hasil belajar
yang diperoleh dari bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke
kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah.[1]
Dari
beberapa pengertian yang dijelaskan oleh para pakar tersebut diatas mempunyai
makna yang sama, yakni makna transfer diartikan “pemindahan”, jadi transfer
belajar adalah pemindahan pengaruh atau pengaruh kemampuan atau keterampilan
melakukan sesuatu yang dikuasai terhadap kemampuan sesuatu yang lain yang akan
dikuasai.
2. Macam-macam teori transfer belajar
Teori transfer belajar adalah pemikiran
atau pendapat mengenai bagaimana transfer belajar itu sendiri. Diantara
teori-teori tersebut adalah:
a. Teori disiplin formal
Teori ini didasari oleh ilmu jiwa daya.
Menurut teori ilmu jiwa itu tersusun dari beberapa macam daya (misalnya
pikiran, ingatan, perasaan dan lain-lain). Masing-masing daya itu dapat
diperbaiki melalui latihan-latihan. Suatu daya jika sudah baik karena
latihan-latihan, maka daya itu akan baik dalam menghadapi situasi-situasi baru.
Latihan-latihan yang dikehendaki untuk melatih daya itu diusahakan benar-benar
disiplin. Teori belajar menurut pakar psikologi daya dikenal pararel dengan
teori transfer belajarnya. Teori transfer belajar menurut psikologi daya adalah
bahwa baiknya setiap fungsi sebagai akibat mempelajari bahan tertentu akan
tertransfer dalam mempelajari bahan apapun juga yang tidak ada hubungannya
dengan bahan latihan itu. Fungsi pikiran, misalnya, akan menjadi baik dalam
melakukan fungsinya jika dilatih dengan bahan yang berupa pelajaran Matematika
(Ilmu pasti). Fungsi Jasmaniah seperti kekuatan otot, dapat dilatih terus
menerus sehingga menjadi lebih kuat dan mampu mengangkat benda yang berat
seperti besi, batu, kayu, bahan bangunan, dan sebagainya.
b. Teori komponen – komponen identik
Teori Identical Element dan Identical
Components mempunyai pendapat yang sama dalam memandang transfer belajar.
Menurut teori ini transfer terjadi, jika antara situasi yang lalu atau hasil
belajar yang lalu dengan situasi yang dihadapi atau bahan pelajaran yang
terdapat aspek - aspek yang sama. Dengan kata lain, transfer terjadi hanya bila
kedua peristiwa belajar itu terdapat unsur – unsur yang identik (sama).
Komponen – komponen yang terlibat dalam proses belajar itu tidak terbatas pada
bahan pengajaran, tetapi termasuk juga hal – hal seperti metode belajar
mengajar, sikap, dan berbagai kemampuan khusus yang dimiliki oleh anak didik.
c. Teori Generalisasi
Teori Generalisasi ini dikemukakan oleh
Charles Judd (1873-1946) yang berpendapat bahwa transfer belajar lebih
berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menangkap struktur pokok, pola, dan
prinsip – prinsip umum.. Apabila anak didik mampu mengembangkan konsep, kaidah,
prinsip, dan siasat –siasat untuk memecahkan persoalan, anak didik itu
mempunyai bekal yang dapat ditransferkan kebidang – bidang lain diluar bidang
studi, dimana konsep, kaidah, prinsip, siasat mula – mula diperoleh. Anak didik
itu mampu mengadakan generalisasi yaitu menangkap ciri – ciri atau sifat – sifat
umum yang terdapat dalam sejumlah hal yang khusus. [2]
3. Macam – macam transfer belajar
a. Transfer positif
Transfer positif dapat terjadi daalam
diri seorang siswa apabila guru dapat membantu untuk belajar dalam situasi
tertentu yang mempermudah siswa tersebut belajar dalam situasi-situasi lainnya.
Dalam hal ini, transfer positif menurut Barlow (1985) adalah learning in one
situation helpful in other situations, yakni belajar dalam suatu situasi
yang dapat membantu belajar dalam situasi-situasi lain.
b. Transfer negatif
Transfer negatif dapat dialami seorang
siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang memiliki pengaruh merusak
terhadap ketrampilan atau pengetahuan yang dipelajari dalam situasi-situasi
lainnya.pengertian ini diambil dari educational psychology: the
teaching-learning process oleh Daniel lenox barlow (1985) menyatakan learning
in one situation has a damaging effect in other situations.
c. Transfer vertical
Transfer vertical (tegak lurus) dapat
terjadi dalam diri siswa apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi
tertentu membantu siswa tersebut dalam menguasai pengetahuan atau keterampilan
yang lebih tinggi atau rumit. [3]
d. Transfer lateral
Transfer lateral (kearah samping) dapat
terjadi dalam diri siswa apabila ia mampu menggunakan materi yang telah
dipelajarinya untuk mempelajari materi yang
sama kerumitannya dalam situasi
yang lain. Dalam hal ini, perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu
hasil belajar siswa tersebut.[4]
4. Strategi
Pembelajaran untuk Meningkatkan Transfer Belajar
a) Tingkatkan
pengamatan yang disengaja atau kesadaran belajar dalam berbagai konteks. Siswa
harus mampu mempraktekkan bahasa dalam berbagai konteks guna menjembatani dan
membantu secara aktif pengabstraksian konsep-konsep yang telah dipelajari
(Bransford, et al. 1990). Ini akan membantu siswa mengetahui relevansi
dan kemampuan ditransfernya berbagai ketrampilan belajar atau pengetahuan.
b)
Tingkatkan keotentikan tugas dan tujuan belajar. Siswa perlu
mengenali adanya kebutuhan riil untuk mencapai tujuan belajar yang relevan dan
holistik (bukan yang khusus untuk tugas tertentu). Ini akan menyiapkan
mereka untuk menghadapi kompleksitas tugas di dunia nyata yang mengharuskan
mereka menggunakan ketrampilan dan pengetahuan bahasa yang harus ditransfer
secara terus menerus. Kecemasan siswa (Horwitz, 1986) dan perasaan negatif yang
lain dapat menjadi penghalang bagi siswa untuk menyadari adanya peluang belajar
dan transfer. Dengan demikian, memotivasi siswa untuk belajar adalah
salah satu langkah terbaik yang dapat kita lakukan untuk membantu
keberhasilan belajar. Hal ini dinyatakan dengan baik oleh Bruner (1960, hal.31): Cara terbaik untuk membangkitkan minat
terhadap suatu pelajaran adalah dengan membuatnya berharga untuk diketahui,
yang berarti membuat pengetahuan yang akan diperolehnya itu dapat digunakan
dalam cara berfikir seseorang di luar situasi tempat pelajaran itu terjadi. [5]
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya transfer
belajar
a.
Taraf Intelegensi dan Sikap
Faktor ini berasal dari anak didik, dan berkisar
pada masalah kapasitas dasar (kemampuan dasar), sikap, minat anak didik, dan
lain sebagainya. Kapasitas dasar (kemampuan dasar) adalah membantu timbulnya
transfer belajar. Anak yang pandai cenderung memiliki transfer yang tinggi, dan
sebaliknya anak yang kurang pandai cenderung memiliki transfer yang
rendah(minim). Oleh karena tidak dapat mempertahankan sesuatu informasi yang
telah didapat dalam jumlah yang cukup banyak. Disamping itu, bahwa timbulnya
transfer tidak secara otomatis, melainkan timbul dengan sengaja. Oleh karena
itu, sikap serta usaha yang disengaja ini akan membantu timbulnya transfer. Ini
berarti bahwa apa yang dipelajari oleh anak didik, dapat dimanfaatkan dan
dipraktekkan sesuai dengan situasi dan kondisi, dimana dia berada. Demikian
juga sikap guru dan usaha anak didik untuk melakukan perbuatan belajar, juga
mempengaruhi jumlah transfer.
b.
Metode Guru dalam Mengajar
Faktor ini berasal dari guru dan berkisar
antara lain pada penguasaan persiapan, alat peraga,pemilihan bahan dan
sebagainya. Dengan bahan yang sama akan menghasilkan hasil yang berbeda,
disebabkan perbedaan dalam pemakaian metode mengajar. Hasil belajar yang
dihasilkan dengan penggunaan metode diskusi akan berlainan hasilnya bila guru
menggunakan metode ceramah. Dalam metode diskusi anak didik lebih aktif
daripada guru. Sedangkan metode ceramah cenderung membuat anak didik pasif.
Pemakaian metode tanya jawab atau brain
storming ( metode sumbang saran) dapat meningkatkan kreatifitas anak didik.
Inisiatif anak didik dapat dipicu dengan metode ini
c.
Isi Mata Pembelajaran
Hubungan antara mata pelajaran yang satu
dengan mata pelajaran yang lain menjadi penengah yang dapat menimbulkan
transfer dalam belajar. Suatu mata pelajaran yang dapat dikuasai bisa dijadikan
landasan untuk menguasai mata pelajaran lain yang relevan, baik kaidah maupun
prinsip- prinsipnya. Penguasaan kaidah mata pelajaran bahasa indonesia misalnya,
dapat digunakan untuk mempelajari pelajaran bahasa inggris, begitu pula
sebaliknya.[6]
IV.
PENUTUP
Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa, pengertian transfer belajar adalah pemindahan pengaruh atau pengaruh
kemampuan atau ketrampilan melakukan sesuatu yang dikuasai terhadap kemampuan
sesuatu yang lain yang akan dikuasai. Sedangkan teori transfer belajar itu ada
tiga macam, yaitu: teori disiplin formal, teori komponen-komponen identik, dan
teori generalisasi.
Kemudian macam - macam transfer belajar itu ada
empat, yaitu: transfer positif, transfer negatif, transfer vertikal, dan
transfer lateral. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya transfer
belajar adalah taraf inteligensi dan sikap, metode guru dalam mengajar, dan isi
mata pelajaran.
Demikian penjelasan makalah yang dapat kami buat,
kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang konstruktif sanagt kami harapkan demi kebaikan makalah berikutnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfa’at bagi para pemakalah maupun pembacanya, aamiin.
Sekian dan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Saiful Bahri Djamarah, Psikologi
Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. 2011
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya. 2006
Tohirin, Psikologi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada. 2005
[1] Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011) ,hlm. 222-223
[2] Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm.223-225
[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.168-169.
[4] Drs.Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005),hlm.150
[5] http://w
[6] Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm.230-232.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar